Vespa adalah merek sepeda motor jenis skuter yang
berasal dari Italia. Perusahaan induk dari Vespa, adalah Piaggio. Motor dengan
ciri mesin 2 tak ini mempunyai penggemar fanatik. Vespa mempunyai sejarah
panjang di Indonesia. Dahulu pada tahun 1970-an skuter Vespa dirakit di
Indonesia dan sebagai kendaraan fungsional. Tak heran klub-klub penggemar Vespa
(terutama Vespa klasik) menjamur diberbagai kota di Indonesia.
Indonesia adalah rumah dari komunitas penggemar Vespa
terbesar kedua di dunia. Dengan demikian ada kemungkinan anda adalah salah satu
penggemar moda transportasi dari negeri pizza tersebut. Di Bandung ada seorang
pengrajin yang membuat kerajinan miniatur Vespa dari kaleng bekas. Dengan bahan
dasar yang sederhana, kaleng bekas minuman berbagai merek disulap oleh Kang
Ujang “Unyil” menjadi sebuah kerajinan miniatur Vespa yang unik dan cocok untuk
dekorasi rumah. Kang Ujang membuka workshop ini sebenarnya hanyalah untuk
menyalurkan kreatifitasnya. Adapun alat yang digunakan untuk pembuatan miniatur
motor Vespa ini terbilang sederhana: gunting, tang, lem, dan penggaris.
Keahlian membuat kerajinan tersebut di dapat secara
otodidak. Untuk mengasah keterampilannya dalam membuat kerajinan tersebut, ia
mencoba dan terus mencoba berbagai macam model. Awalnya, ia melihat kumpulan
kaleng bekas teronggok percuma di sekitar rumahnya. Kaleng-kaleng tersebut
kemudian ia buat kerajinan miniatur Vespa dan mulai memperkenalkan hasil
kerajinan tersebut pada teman-temannya. Rupanya, teman-temannya tertarik dengan
hasil karya kerajinannya.
Kelebihan dari kerajinan miniatur Vespa buatan Ujang
itu adalah, selain miniatur lebih detail mirip dengan Vespa yang sesungguhnya,
juga ditambah sentuhan seni yang ia sajikan pada karya kerajinannya tersebut.
Menurut Kang Ujang, awalnya ia sempat frustrasi namun jiwa kreatifnya tak
berhenti begitu saja. Hingga pada akhirnya, ia pun mulai mahir membuat miniatur
Vespa tersebut. Kini, untuk memproduksi massal, ia sudah memiliki pola
dasarnya. Meski demikian, dalam proses pembuatannya tetaplah harus dibarengi
dengan kesabaran tinggi.
Sebelum memutuskan menjadi pengrajin kaleng bekas,
Ujang pernah bekerja di perusahaan pengolahan kayu. Bahkan dia pernah membuat
wayang kayu. Namun, keterampilan dalam bidang kayu tersebut tak ia praktikkan
dalam membuat kerajinan yang kini menjadi sumber penghidupannya. Menurutnya,
bahan kayu sudah terlalu umum dan memiliki tingkat persaingan yang tinggi.
Sementara bahan kaleng itu alami tanpa mesin. Kalau kayu harus dibor,
diampelas.
Untuk satu buah produk kerajinan miniatur Vespa, Ujang
menggunakan bahan dasar dari sekitar 4 – 6 kaleng bekas minuman, meski hal
tersebut tergantung pada besar- kecilnya unuran miniatur tersebut. Dalam
sehari, rata rata sepuluh miniatur Vespa bisa diselesaikannya. Untuk menambah
kesan unik pada kerajinan miniatur Vespa tersebut, ditambahkan per pada bagian
bawahnya agar dapat bergerak gerak seperti layaknya dekorasi mobil.
0 comments:
Post a Comment