MATERI KLAS
12 SMK
PROPOSAL USAHA
Untuk memulai berwirausaha sangat mudah namun untuk menetapkan jenis usaha yang cocok dan menguntungkan sulit sekali. Menetapkan jenis usaha yang diinginkan perlu dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum menetapkan perencanaan, permodalan dan pengalaman dalam bidang usaha. Kita perlu membaca-baca ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah bisnis, mengikuti ceramah-ceramah tentang usaha, mengikuti seminar-seminar atau kursus-kursus sebagai bahan pertimbangan di dalam menetapkan usaha.
Proposal usaha adalah rancangan mengenai kegiatan usaha yang akan dilakukan. Proposal usaha diperlukan sebagai acuan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha. Walaupun usaha tersebut dilakukan oleh pribadi, proposal tetap diperlukan untuk mengevaluasi jalannya usaha secara obyektif. Evaluasi secara obyektif diperlukan agar pengelola usaha dapat menilai sejauh mana keberhasilan dan apa yang menjadi penyebab kegagalan agar dapat dijadikan evaluasi dimasa yang akan datang.
Untuk memulai berwirausaha sangat mudah namun untuk menetapkan jenis usaha yang cocok dan menguntungkan sulit sekali. Menetapkan jenis usaha yang diinginkan perlu dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum menetapkan perencanaan, permodalan dan pengalaman dalam bidang usaha. Kita perlu membaca-baca ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah bisnis, mengikuti ceramah-ceramah tentang usaha, mengikuti seminar-seminar atau kursus-kursus sebagai bahan pertimbangan di dalam menetapkan usaha.
Proposal usaha adalah rancangan mengenai kegiatan usaha yang akan dilakukan. Proposal usaha diperlukan sebagai acuan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha. Walaupun usaha tersebut dilakukan oleh pribadi, proposal tetap diperlukan untuk mengevaluasi jalannya usaha secara obyektif. Evaluasi secara obyektif diperlukan agar pengelola usaha dapat menilai sejauh mana keberhasilan dan apa yang menjadi penyebab kegagalan agar dapat dijadikan evaluasi dimasa yang akan datang.
Kegunaan proposal usaha diantaaranya :
a. sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan usaha,
b. sebagai alat untuk menentukan kelayakan kegiatan usaha (feasibility study),
c. sebagai alat untuk meyakinkan penanam modal dan pemberi kredit (kreditur),
d. sebagai pdoman penilaian pelaksanaan kegiatan usaha.
Untuk itu diperlukan proposal yang baik dan representatif. Syarat-syarat proposal yang baik diantaranya :
1. Jelas (Clear)
yang
dimaksud jelas, proposal harus dapat memaparkan kegiatan usaha secara jelas,
terutama mengenai :
ˉ bidang usaha,
ˉ status kepemilikan,
ˉ surat izin badan usaha yang diperlukan,
ˉ bentuk kerja sama yang ditawarkan,
ˉ pasar produk yang ditawarkan,
ˉ tenaga kerja,
ˉ pesaing,
ˉ bahan baku.
ˉ
2. Singkat (Consice)
Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal. Harap diingat, bahwa dunia usaha selalu harus mengikuti perkembangan, karenanya penyampaian sesuatu secara singkat dan tepat pada sasaran merupakan sesuatu keharusan
3. Lengkap (Complette)
Propposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus dibua dengan informasi pendukug. Kelengkapan informasi terutama mengenai pesaing dan peluang pasar akan sangat membantu pelaksanaan usaha. Usaha menutup-nutupi informasi akan menjadikan bumerang bagi pengelola usaha, karena pada waktunya akan diketahui juga.
4. Benar (Correct)
Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasi-informasi yang yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu diketahui ketidkbenaran proposal, nama baik dan kredibilitas penyusun sangat dipertaruhkan. Adalah sesuatu hal yang sangat sulit meyakinkan orang, bila pernah membohonginya, dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan, karenanya kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal.
ˉ bidang usaha,
ˉ status kepemilikan,
ˉ surat izin badan usaha yang diperlukan,
ˉ bentuk kerja sama yang ditawarkan,
ˉ pasar produk yang ditawarkan,
ˉ tenaga kerja,
ˉ pesaing,
ˉ bahan baku.
ˉ
2. Singkat (Consice)
Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal. Harap diingat, bahwa dunia usaha selalu harus mengikuti perkembangan, karenanya penyampaian sesuatu secara singkat dan tepat pada sasaran merupakan sesuatu keharusan
3. Lengkap (Complette)
Propposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus dibua dengan informasi pendukug. Kelengkapan informasi terutama mengenai pesaing dan peluang pasar akan sangat membantu pelaksanaan usaha. Usaha menutup-nutupi informasi akan menjadikan bumerang bagi pengelola usaha, karena pada waktunya akan diketahui juga.
4. Benar (Correct)
Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasi-informasi yang yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu diketahui ketidkbenaran proposal, nama baik dan kredibilitas penyusun sangat dipertaruhkan. Adalah sesuatu hal yang sangat sulit meyakinkan orang, bila pernah membohonginya, dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan, karenanya kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal.
5. Tidak kadaluwarsa (up to date)
Keakuratan dan ketepatan data pendukungsangat diperlukan dalam penyusunan usaha. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat mengharuskan kegiatanusaha mengikutinya. Proposal usahapun demikian, ia harus dibuat sesuai perkembangan. Perkembangan tidak hanya sebatas pada perkembangan ilmu dan teknoligi saja, tetapi juga perkembangan pranatadan nilai-nilai yang dianut masyarakat.
Perkembangan-perkembangan yang harus diperhatikan dalam penyusunan proposal usaha sehingga keakuratannya (up to date) tetap terjaga diantaranya :
ˉ harga dan perkembangan pesaing (Competitor),
ˉ selera masyarakat (The taste of society),
ˉ pereaturan pemerintah (The Government rule)
ˉ daya beli masyarakat (The buying power), dan
ˉ perkembangan ilmu dan teknologi (Sciens and technology)
Pembuatan Proposal Usaha
Proposal usaha mempunyai isi yang hampir sama dengan surat penawaran, yaitu sama-sma berisi bujukan. Surat penawaran berisi ajakan kepada pembaca untuk menggunakan produk yang ditawarkan, sedangkan proposal usaha, bila diberikan kepada orang lain, berisi ajakan agar pembaca tertarik untuk menanamkan modal pada kegiatan usaha tersebut atau mau memberikan kredit karena kemungkinan mendapatkan keuntungan.
Secara umum proposal usaha dibuat dengan membagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Bagian Pendahuluan
Berisi mengenai latar belakang mengapa kegiatan usaha layak dijalankan. Bagian pendahuluan berisi :
ˉ nama atau usulan nama kegiatan usaha
ˉ jenis usaha yang dijalankan
ˉ alasan pemilihan jenis usaha
ˉ badan hukum kegiatan usaha
ˉ peluang usaha
ˉ lokasi, dan
ˉ tingkat persaingan.
2. Isi Proposal, yang berisi :
ˉ modal, peralatan dan keakhlian yang diperlukan,
ˉ perhitungan pendapatan dalam berbagai alternatif,
ˉ perhitungan pengeluaran dalam berbagai alternatif
ˉ perhitungan laba/rugi dalam berbagai alternatif,
ˉ resiko yang mungkin timbul, dan
ˉ cara menghadapi resiko.
3. Penutup Proposal, yang berisi :
ˉ kemugkinan perluasan usaha,
ˉ dan penekanan kembali bahwa jenis usaha tersebut mempunyai prospek yang menjanjikan.
SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA
Dalam menyusun proposal usaha, maka maksud dan isinya harus jelas dengan sistematika sebagai berikut :
I. KATA PENGANTAR
- Tujuan : .…………………………………
- Manfaat Umum : .…………………………………
- Manfaat Ekonomis : .…………………………………
II. UMUM
ˉ Nama Perusahaan : .…………………………………
ˉ Pemilik Perusahaan : .………………………………...
ˉ Bentuk Perusahaan : . ……………………………..….
ˉ Bidang Usaha : .…………………………………
ˉ Tempat Kedudukan/Lokasi Usaha : .…………………………………
ˉ Jumlah Tenaga Kerja : .…………………………………
ˉ
III. ASPEK PRODUK YANG DIBUAT
1. Jenis barang yang dibuat : ………………………………
2. Banyaknya barang yang akan dibuat :……………………….........
3. Profil para konsumen yang dituju : …………………………………
IV. ASPEK PEMASARAN PRODUK
1. Jasa atau produk yang akan dipasarkan : …………………………………
2. Profil para konsumen yang akan dituju :…..……………………………
3. Potensi pasar
a. Lokasi daerah pemasaran :………..………………………
b. Jumlah Potensi pemasaran yang ada adalah:
ˉ Individu :…………………………………
ˉ Keluarga :…………………………………
ˉ Instansi :…………………………………
ˉ Lembaga :…………………………………
ˉ Organisasi :…………………………………
ˉ Perusahaan :…………………………………
4. Kondisi para pesaing :…………………………………
ˉ Nama perusahaan :…………………………………
ˉ Jenis usaha/jasa :…………………………………
ˉ Lokasi perusahaan :…………………………………
ˉ Fasilitas pelayanan :…………………………………
ˉ Fasilitas peralatan :…………………………………
ˉ Jumlah Konsumen yang potensial dan para langganan :…………………………………
5. Pasar efektif yang daapt dikuasai
ˉ Nama perusahaan :…………………………………
ˉ Alamat perusahaan :…………………………………
ˉ Kapasitas pembelian setiap hari/minggu/bulan/tahun :…………………………………
6. Pasar yang direncanakan dalam pengem- bangan
- Perusahaan :…………………………………
- Perorangan :…………………………………
- Keluarga :…………………………………
7. Penetapan harga produk
- Harga yang ditawarkan :…………………………………
- Prosedur dalam penetapan harga jual ……………………..
8. Distribusi yang akan dilakukan
- Secara intensif :…………………………………
- Secara ekstensif :…………………………………
- Secara eksklusif :…………………………………
9. Strategi promosi
- Melalui media cetak :…………………………………
- Melalui media elektronik :…………………………………
- Melalui sales promotion :…………………………………
10 Sistem penjualan produk
- Langsung :…………………………………
- Semi langsung :…………………………………
- Tidak langsung :……………………………...…
V. ASPEK TEKNIS
1. Rencana display
- Untuk kantor :…………………………………
- Untuk toko :…………………………………
- Untuk pasar :…………………………………
- Untuk butik :…………………………………
- Untuk supplier :…………………………………
- Untuik organisasi :…………………………………
2. Denah lokasi usaha/perusahaan (lampirkan) :…………………………………
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) (lampirkan) :…………………………………
4. Proses mempersiapkan pelayanan kepada konsumen/langganan :…………………………………
5. Kebutuhan tenaga kerja dan kualifikasinya :…………………………………
Nomor Jenis Pekerjaan Kualifikasi Jumlah
1
2
3
dst
6. Peralatan kerja yang dibutuhkan Nomor Jenis Barang Unsur Teknik Jumlah Sumber
1
2
3
dst
7. Bahan baku dab bahan pembantu yang digunakan
Nomor Jenis Barang Jumlah kebutuhan Sumber
1
2
3
dst
1. Jadwal persiapan memulai dan membangun lokasi usaha
Nomor Jenis Kegiatan Waktu Ket :1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst
1
2
3
4 Persiapan
ˉ Menyusun rancangan
ˉ IMB berikut gambar bangunan
Mempersiapkan peralatannya (instruimen)Pelaksanaan
ˉ Penjajagan
ˉ Kegiatan membangun
ˉ Menyusun laporan
Pemakaian bangunan
VI. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
1. Jenis dan volume pekerjaan yang akan timbul :…………………………………
2. Struktur organisasi yang akan dipakai (lampirkan) :…………………………………
3. Uraian pembagian pekerjaan beserta hak dan wewenang (lampirkan) :…………………………………
4. Siatem balaas jasa yang akan diguna- kan (lampirkan) :…………………………………
5. Sistem pembinaan personil kelompok usaha :…………………………………
VII. ASPEK YURIDIS
1. Akta pendirian usaha/perusahaan(lampirkan) :…………………………………
2. Anggaran Dasar Rumah Tangga (lampirkan) :…………………………………
3. tata tertib kerja (lampirkan) :…………………………………
4. Keselamatan kerja (lampirkan) :…………………………………
5. AMDAL (lampirkan) :…………………………………
6. Status dan pemilikan usaha :…………………………………
- Pemilikan kelompok usaha :…………………………………
- Struktur permodalan usaha :…………………………………
7. Surat-surat perjanjian dagang dengan pihak ketiga (lampirkan) :…………………………………
8. Bentuk badan usaha :…………………………………
9. Izin usaha yang dibutuhkan
- SITU (lampirkan) :…………………………………
- SIUP (lampirkan) :…………………………………
- NPWP (lampirkan) :…………………………………
VIII. ASPEK ADMINISTRASI
1. Tata usaha dan personalia
- Daftar ahdir karyawan :…………………………………
- Agenda surat masuk :…………………………………
- Agenda surat keluar :…………………………………
- Arsip kegiatan TU dab Personalia :………………………….…
2. Pemasaran produk
- Daftar konsumen/langganan (lampirkan) :…………………………………
- Daftar harga (lampirkan) :…………………………………
- Faktur pengiriman produk (lampirkan) :…………………………………
- Tanda bukti pembayaran (lampirkan) :…………………………………
- Arsip kegiatan pemasaran :…………………………………
3. Pengadaan produk
- Kartu persediaan produk :…………………………………
- Pengaturan penyimpanan produk :……………………………
- Kebersihan produk :…………………………………
- Keamanan produk :…………………………………
4. Keuangan / permodalan
ˉ Buku utang piutang :…………………………………
ˉ Buku besar :…………………………………
ˉ Buku jurnal/kas :…………………………………
ˉ Budget kas :…………………………………
ˉ Neraca :…………………………………
ˉ Laba/Rugi :…………………………………
ˉ Tanda bukti pemasukan/pengeluaran kas :…………………………………
5. Bagan/skema arus dokumen (lampirkan) :…………………………………
- Bagan/skema uang (lampirkan) :...………………………………
IX. ASPEK KEUANGAN / PERMODALAN
1 Sumber modal Rp ……………
- Modal sendiri Rp ……………
- Modal asing (luar) Rp ……………
- Pinjaman kredit dari Bank Rp ……………
- Pinjaman dari pihak ketiga Rp ……………
- Pinjaman lain-lain Rp ……………
2. Modal investasi
ˉ Tanah seluas m2 Rp ……………
ˉ Bangunan seluas m2 Rp ……………
ˉ Mesin-mesin dan peralatan kerja Rp ……………
ˉ Peralatan kantor Rp …………… +
Jumlah modal investasi = Rp ………………..
X. MODAL KERJA SETIAP PERIODE PERPUTARAN UANG UNTUK TIGA BULAN PERTAMA
1. Gaji / upah Rp ………….
- Pemilik perusahaan Rp ………….
- Tenaga ahli Rp ………….
- Tenaga kerja biasa Rp ………….
Jumlah kebutuhan gaji = Rp ………
2. Bahan-bahan baku
- Biaya bahan baku Rp ………….
- Upah langsung Rp ………….
- Biaya tak langsung Rp ………….
Jumlah kebutuhan dana bahan baku = Rp .............
3. Bahan pembantu
…………………. Rp…………...
…………………. Rp …………..
…………………. Rp …………..
Jumlah kebutuhan dana bahan pembantu = Rp ………
4. Transport untuk bahan baku dan bahan pembantu Rp ………….
5. Perlengkapan dan pengadaan bahan baku dan bahan pembantu Rp ………….
6. Penyusutan Rp ………….
7. Biaya lain-lain Rp …………. Rp ………. +
Jumlah kebutuhan dana keseluruhan = Rp ………
Rekapitulasi Dana Yang Dibutuhkan
1) Jumlah modal investasi Rp …………
2) Jumlah kebutuhan gaji Rp …………
3) Jumlah kebutuhan dana bahan baku Rp …...........
4) Jumlah kebutuhan dana bahan pembantu Rp …..........
5) Jumlah kebutuhan dana:
- transportasi Rp ………….
- perlengkapan Rp ………….
- penyusutan Rp ………….
- biaya lain-lain Rp …………. Rp …………
Jumlah kebutuhan modal keseluruhannya = Rp ………
0 comments:
Post a Comment