Untuk
sebagian orang mungkin menentukan harga jual tidak terlalu susah, tapi untuk
kamu yang masih newbie dalam jualan online pasti pernah kebingungan saat
menentukan berapa harga untuk barang yang akan kamu jual.
Penentuan harga jual nggak
boleh kamu anggap remeh, karena harga jual menjadi salah satu faktor laku atau
tidaknya produk dan ngaruh banget dengan keberhasilan.
1. Metode
Penentuan Harga Biaya-Plus
Metode penentuan harga biaya-plus
Penentuan harga dengan menggunakan
metode ini ialah dengan menambah modal atau biaya produksi dengan keuntungan
atau marjin yang dikehendaki.
Rumusnya :
Modal (biaya produksi) + Laba =
Harga Jual
Contoh Kasus :
Kamu memiliki usaha konveksi, lalu
mendapat pesanan sekitar 10 baju muslim dengan perkiraan menghabiskan biaya Rp
1.500.000 dengan rincian sebagai berikut :
Biaya bahan baku : Rp 500.000
Ongkos penjahit : Rp 600.000
Biaya lain-lain : Rp 400.000
Jika kamu menghendaki laba sebesar
30% dari biaya produksi maka perhitungannya sebagai berikut :
Rp 1.500.000 + (30% x Rp Rp
1.500.000) = Rp 1.950.000 , jadi harga tiap baju muslim adalah Rp 195.000
Perhitungan harga jual di atas umum
dipakai oleh penjual yang memproduksi barangnya sendiri, lalu bagaimana jika
kamu adalah reseller?
Rumusnya :
Harga jual = Harga beli + Mark Up
Wait…apa itu mark up?
Mark up merupakan kelebihan harga jual
produk di atas harga beli. Keuntungan diperoleh dari sebagaian mark up.
Selain itu pedagang juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksploitasi yang
diambilkan dari sebagian mark up.
Contoh kasus :
Kamu menjual mukena, tetapi kamu
tidak memproduksinya sendiri alias kamu adalah reseller mukena, kamu membeli
mukena dari supplier Rp 90.000/mukena dengan kuntungan sebesar Rp
30.000/mukena. Jadi;
Harga jual = harga beli + mark up
Harga jual = Rp 90.000 + Rp 30.000
Harga jual = Rp 120.000
2. Metode
Pasar atau Pesaing
Metode ini disebut juga dengan competitive
pricing, yakni dengan menyamakan harga produk berdasarkan harga jual
kompetitor. Tidak didasarkan unsur biaya.
Saat kamu memakai metode ini, ada 3
alternatif untuk menentukan harga jual; pertama harga jual barangmu bisa sama
dengan harga jual kompetitor, kedua harga jualmu bisa lebih rendah, ketiga
harga jualmu bisa lebih tinggi dari harga jual kompetitor.
3. Price
Skimming
penentuan harga jual elektronik
menggunakan metode skimming pricing via viva.co.id
Price skimming cocok diterapkan untuk usaha yang
punya pesaing sedikit bahkan nggak punya pesaing. Jadi metode ini menetapkan
harga jual yang tinggi untuk setiap produk baru lalu berangsur-angsur turun
saat ada tipe lain yang diluncurkan.
Metode ini biasanya diterapkan untuk
produk elektronik, seperti handphone, laptop, computer, dll.
4. Multiple
Unit Pricing
penentuan harga jual dengan multiple
unit pricing via tribunnews
Pernah nggak sih saat kamu
belanja entah di pusat perbelanjaan sampai toko biasa, beli beberapa barang
dapat bonus satu barang gratis?
Yap! Mereka menggunakan metode multiple
unit pricing, yakni metode yang memberikan harga khusus untuk pembelian
barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya, buy 3 get 1,
bonus khusus saat pembelian barang dalam jumlah banyak.
5. Bundling
penentuan harga jual dengan metode
bundling via loveindonesia
Metode bundling adalah
penjualan dua atau lebih produk dalam satu harga, biasanya harga jual yang
ditentukan dengan metode ini lebih rendah dari total penjumlahan masing-masing
harga produk.
Biasanya metode ini diterapkan untuk
penjualan di restoran cepat saji yang menyediakan paket menu yang disisipi
produk merk lain sampai penjualan smartphone yang sudah sepaket
dengan provider tertentu.
Misalnya, Blackberry dengan
provider seperti Indosat, Telkomsel atau provider lainnya.
0 comments:
Post a Comment