Monday, 22 May 2017

cara menentukan harga jual



Untuk sebagian orang mungkin menentukan harga jual tidak terlalu susah, tapi untuk kamu yang masih newbie dalam jualan online pasti pernah kebingungan saat menentukan berapa harga untuk barang yang akan kamu jual.
Penentuan harga jual nggak boleh kamu anggap remeh, karena harga jual menjadi salah satu faktor laku atau tidaknya produk dan ngaruh banget dengan keberhasilan.

1. Metode Penentuan Harga Biaya-Plus
Metode penentuan harga biaya-plus
Penentuan harga dengan menggunakan metode ini ialah dengan menambah modal atau biaya produksi dengan keuntungan atau marjin yang dikehendaki.
Rumusnya :
Modal (biaya produksi) + Laba = Harga Jual
Contoh Kasus :
Kamu memiliki usaha konveksi, lalu mendapat pesanan sekitar 10 baju muslim dengan perkiraan menghabiskan biaya Rp 1.500.000 dengan rincian sebagai berikut :
Biaya bahan baku : Rp 500.000
Ongkos penjahit : Rp 600.000
Biaya lain-lain : Rp 400.000
Jika kamu menghendaki laba sebesar 30% dari biaya produksi maka perhitungannya sebagai berikut :
Rp 1.500.000 + (30% x Rp Rp 1.500.000) = Rp 1.950.000 , jadi harga tiap baju muslim adalah Rp 195.000
Perhitungan harga jual di atas umum dipakai oleh penjual yang memproduksi barangnya sendiri, lalu bagaimana jika kamu adalah reseller?
Rumusnya :
Harga jual = Harga beli + Mark Up
Wait…apa itu mark up?
Mark up merupakan kelebihan harga jual produk di atas harga beli. Keuntungan diperoleh dari sebagaian mark up. Selain itu pedagang juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksploitasi yang diambilkan dari sebagian mark up.
Contoh kasus :
Kamu menjual mukena, tetapi kamu tidak memproduksinya sendiri alias kamu adalah reseller mukena, kamu membeli mukena dari supplier Rp 90.000/mukena dengan kuntungan sebesar Rp 30.000/mukena. Jadi;
Harga jual = harga beli + mark up
Harga jual = Rp 90.000 + Rp 30.000
Harga jual = Rp 120.000

2. Metode Pasar atau Pesaing
Metode ini disebut juga dengan competitive pricing, yakni dengan menyamakan harga produk berdasarkan harga jual kompetitor. Tidak didasarkan unsur biaya.
Saat kamu memakai metode ini, ada 3 alternatif untuk menentukan harga jual; pertama harga jual barangmu bisa sama dengan harga jual kompetitor, kedua harga jualmu bisa lebih rendah, ketiga harga jualmu bisa lebih tinggi dari harga jual kompetitor.

3. Price Skimming
penentuan harga jual elektronik menggunakan metode skimming pricing via viva.co.id
Price skimming cocok diterapkan untuk usaha yang punya pesaing sedikit bahkan nggak punya pesaing. Jadi metode ini menetapkan harga jual yang tinggi untuk setiap produk baru lalu berangsur-angsur turun saat ada tipe lain yang diluncurkan.
Metode ini biasanya diterapkan untuk produk elektronik, seperti handphone, laptop, computer, dll.

4. Multiple Unit Pricing
penentuan harga jual dengan multiple unit pricing via tribunnews
Pernah nggak sih saat kamu belanja entah di pusat perbelanjaan sampai toko biasa, beli beberapa barang dapat bonus satu barang gratis?
Yap! Mereka menggunakan metode multiple unit pricing, yakni metode yang memberikan harga khusus untuk pembelian barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya, buy 3 get 1, bonus khusus saat pembelian barang dalam jumlah banyak.

5. Bundling
penentuan harga jual dengan metode bundling via loveindonesia
Metode bundling adalah penjualan dua atau lebih produk dalam satu harga, biasanya harga jual yang ditentukan dengan metode ini lebih rendah dari total penjumlahan masing-masing harga produk.
Biasanya metode ini diterapkan untuk penjualan di restoran cepat saji yang menyediakan paket menu yang disisipi produk merk lain sampai penjualan smartphone yang sudah sepaket dengan provider tertentu.
Misalnya, Blackberry dengan provider seperti Indosat, Telkomsel atau provider lainnya.

0 comments:

Post a Comment