Sunday, 5 March 2017

"Bagaimanakah hati, bila Imannya pergi"?




"Betapa cepat membusuk dan layu, kulit yang di tinggalkan isi.
Bagaimanakah hati, bila Imannya pergi
?"
-Salim A. Fil

Iman merupakan sebab untuk meraih kebahagiaan dunia dan di akhirat. Dengan iman itulah, seorang akan bisa merasakan ketenangan dan ketenteraman, keteguhan hati dan ketenangan jiwa. Ketenteraman jiwa dan kebahagiaan manusia akan diperoleh dengannya. Demikian pula, kelezatan dunia dan akhirat akan tergapai dengannya.
.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia dan di akhirat) dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
 (QS An-Nahl [16]: 97)

0 comments:

Post a Comment