KERAJINAN FUNGSI
HIAS
(MATERI PRAKARYA KELAS XII SMK - SEMESTER 1)
3 contoh
kerajinan limbah fungsi hias - Kerajinan Fungsi Hias
2. KERAJINAN FUNGSI HIAS BAHAN LIMBAH
Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia. Kata ‘kerajinan’
berasal dari kata ‘rajin’ yang artinya barang/benda yang dihasilkan oleh
keterampilan tangan. Fungsi hias adalah sebuah pemanfaatan suatu benda yang
bertujuan untuk memperindah suatu ruangan/tempat agar indah dipandang mata.
Jadi, pengertian dari Kerajinan Fungsi Hias dari Bahan Limbah sebagai Hiasan
adalah suatu benda hasil karya seni manusia (kerajinan) yang dibuat dari bahan
limbah yang masih dapat dimanfaatkan dan lebih mengutamakan fungsi hias atau
estetika dalam proses pembuatannya. Prakarya
3. ANEKA PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH
Berdasarkan wujudnya – Limbah gas – Limbah cair – Limbah padat Berdasarkan
sumbernya – Limbah pertanian – Limbah industri – Limbah pertambangan – Limbah
domestik Prakarya Berdasarkan senyawanya – Limbah organik, merupakan limbah
yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk, limbah organik mengandung
unsur karbon. –Limbah anorganik, jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan
tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung
unsur karbon.
Kerajinan
Limbah Organik Dibagi Menjadi Dua, Yaitu:
• Limbah Organik Basah Limbah ini memiliki kandungan
air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Limbah organik
basah yang dapat dijadikan karya kerajinan adalah; kulit jagung, kulit bawang,
kulit buah/biji-bijian, jerami dan sebagainya.
–
Limbah Kulit Jagung Kulit jagung dapat dibuat menjadi berbagai karya seperti
bunga, boneka, hiasan pensil, penghias wadah, bingkai foto, sandal, anyaman
(hiasan, keranjang atau tas), dan bentuk kerajinan lainnya. Semakin banyak
orang mencoba membuat karya dari kulit jagung ini, maka semakin beragam karya
unik dan artistik yang dihasilkan.
–
Limbah Jerami Bagian-bagian jerami memiliki keunikan masing-masing, yaitu dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan, dari mulai batang padi, ranting
padi, selongsong padi dan gabah kosong yang telah dirontokkan dari ranting
padi. Produk kerajinan dari limbah jerami ini dapat diolah menjadi berbagai
bentuk seperti hiasan dinding, bunga, bingkai foto, wadah serbaguna, wadah pensil,
dan sebagainya.
• Limbah Organik Kering Limbah ini memiliki kandungan
air yang relatif sedikit. Contohnya kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa,
sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan sebagainya. Hampir semua
limbah organik kering dapat diolah kembali sebagai karya kerajinan, karena
sifatnya yang kuat dan tahan lama.
–
Limbah Kertas Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas
diantaranya keranjang, vas bunga, sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan
dinding, wadah tisu, taplak, boneka baik bentuk manusia atau pun hewan, dan
masih banyak lagi. Prakarya
–
Limbah Sisik Ikan Limbah sisik ikan bisa dijadikan sebagai bahan utama
pembuatan aksesori seperti; anting-anting, cincin, kalung, bros, dan gelang.
Hasilnya lebih terlihat unik, artistik, dan menarik. Namun dapat pula
dikembangkan menjadi bentuk- bentuk penghias kartu atau wadah serbaguna juga
miniatur hewan bersisik seperti naga atau bentuk lainnya.
–
Limbah Cangkang Kerang Hasil dari limbah cangkang kerang adalah kerajinan yang
unik dan disukai banyak orang. Cangkang kerang yang berukuran kecil dan pipih
dapat dibuat sebagai pelapis tempat sabun, penghias frame foto atau cermin, kap
lampu, kotak perhiasan, aneka lampu, dan sebagainya. Sedangkan kerang- kerang
yang berukuran sedang dapat dijadikan sebagai tirai, replika hewan, bunga,
miniatur bangunan, dan masih banyak lagi.
–
Limbah Tempurung Kelapa Kerajinan tempurung kelapa banyak dijual untuk
dijadikan buah tangan dengan berbagai macam bentuk. Mulai dari aksesoris wanita
seperti jepitan, bingkai foto, tas, sandal hingga perabotan rumah tangga
seperti; sendok garpu, piring, mangkuk gelas minum, sendok sayur/nasi, nampan,
dan asbak. Dan sebagai interior ruangan seperti; penutup lampu, jam dinding,
dan aneka bentuk lainnya.
Kerajinan Limbah Anorganik Limbah anorganik
dibagi menjadi dua, yaitu:
• Limbah Anorganik Lunak Limbah yang terdiri dari
kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah secara sederhana.
Contohnya: tambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, botol,
plastik, karet sintetis, kain perca, potongan atau pelat dari logam, berbagai
jenis batu- batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang
tebal, dan lain-lain.
–
Limbah Plastik Botol-botol plastik, gelas plastik, sedotan, dan apapun benda
plastik yang berwarna warni dengan bentuknya yang bermacam-macam terkadang
hanya dibuang saja sebagai sampah. Limbah plastik tersebut bisa dimanfaatkan
menjadi karya kerajinan, diantaranya bisa dijadikan sebagai hiasan, tas,
aksesoris, taplak meja, dan lain-lain.
–
Limbah Kemasan Minuman/Makanan Kemasan adalah wadah sebagai bagian terluar yang
berfungsi untuk membungkus sebuah produk agar sebagai pelindung produk. Pada
kemasan ini yang akan digunakan adalah kemasan yang berasal dari limbah pangan
dan minuman. Kemasan yang lebih banyak berbentuk kotak ternyata dapat
dikembangkan menjadi produk kerajinan yang tidak menjemukan. Prakarya
–
Limbah Kain Perca Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau
konveksi sebagai perusahaan pakaian jadi, menghasilkan banyak limbah kain yang
biasa disebut kain perca. Kain perca yang dihasilkan banyak jenis bahannya dan
bervariasi corak dan warnanya, ada batik kotak-kotak, bunga, dan sebagainya.
Limbah ini bisa dimanfaatkan untuk dijadikan kerajinan yang unik dan bermanfaat.
Prakarya
• Limbah Organik
Keras Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah
dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu
seperti pemanasan, pembakaran dan penghancuran dan sebagainya. Contohnya:
pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan
sebagainya. Prakarya
–
Limbah Kaleng Pengolahan limbah kaleng memang tidak semudah yang dibayangkan.
Namun selain alat tradisional yang digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat
alat teknologi mesin. Produk daur ulang kaleng yang sudah banyak dibuat oleh
orang adalah kaleng yang dilukis menggunakan cat akrilik selain itu juga ada
kaleng yang dibentuk menjadi miniatur kendaraan atau robot, hiasan, dan
sebagainya. Prakarya
– Limbah Kaca Kaca bekas dapat diambil dari
botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga. Selain untuk
aksesoris batu-batu indah dari kaca ini dapat pula dijadikan manik-manik yang
digunakan sebagai penghias benda seperti guci, kap lampu, miniatur dan
sebagainya. Prakarya
– Limbah Keramik Sama dengan limbah kaca,
pecahan keramik dapat diambil dari piring, mangkuk, atau keramik lantai. Limbah
keramik bisa digunakan sebagai hiasan, seperti guci, dekorasi lantai, hiasan
dinding, dan lain-lain. Prakarya
FUNGSI
HIAS PRODUK KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Produk
kerajinan dari bahan limbah pada umumnya digunakan sebagai benda hias. Benda
hias adalah benda yang berfungsi sebagai hiasan. Berdasarkan hasil karya
kerajinan, benda hias mempunyai dua tujuan, yaitu: a. Karya hiasan yang murni
(pure art), yaitu karya benda hias yang dibuat sebagai dekorasi (hiasan).
Contoh: lukisan, patung, relief, dan lain-lain. b. Karya hiasan yang dwi
fungsi, yaitu karya hiasan yang difungsikan sebagai benda pakai. Contoh: asbak,
vas bunga, kap lampu, tempat koran atau majalah, wadah tempat, dan lain-lain.
Prakarya
UNSUR
ESTETIKA DAN ERGONOMIS PRODUK KERAJINAN
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan
unsur estetika dan ergonomis.
1. Unsur Estetika Unsur estetika sering
dikenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang
menyertai sebuah karya seni. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan
karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni),
keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan
haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang. Prakarya
2.
Unsur Ergonomis Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan
aspek fungsi atau kegunaan.
Adapun unsur
ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:
– Keamanan
(security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan
tersebut.
– Kenyamanan
(comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
Barang yang enak digunakan disebut barang terap.
–
Keluwesan(flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah
produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan
atau terapannya.
MOTIF RAGAM HIAS KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Berbagai motif
ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain
seperti berikut:
1. Motif Realis Motif realis ialah motif yang
dibuat berdasarkan bentuk- bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk
tumbuh- tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan,
matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
2. Motif
Geometris Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat
diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran,
kerucut, dan silinder.
3. Motif Dekoratif Pengertian dekoratif adalah
menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah.
Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata, kesan
ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.
4. Motif
Abstrak Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal
yang digambarkan atau memang benar- benar abstrak karena tidak menggambarkan
objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan.
TEKNIK PEMBUATAN KERAJINAN BAHAN LIMBAH
1.
Teknik Membentuk
– Teknik Gulung (Pilin) Cara
pembentukan dengan tangan langsung. Teknik inidapat digunakan untuk membuat
benda kerajinan yang terbuat dari limbah kertas atau limbah plastik
– Teknik Lebur Teknik ini digunakan apabila
sang perajin ingin mendaur ulang kaleng, kaca, besi, d.l.l. (limbah anorganik)
menjadi bentuk yang baru.
– Teknik Cetak Cara pembentukan
biasanya menggunakan mesin/alat bantu. Biasanya bahan limbah (anorganik;
kaleng, kaca, besi, d.l.l.) dileburkan atau dilelehkan terlebih dahulu,
kemudian dibentuk/dicetak kembali.
2. Teknik Menganyam Teknik menganyam dapat
digunakan untuk pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun
anorganik dengan karakteristik tertentu (lunak, lentur). Contoh: keranjang,
tikar, topi, taplak, tas, hiasan dinding, dan sebagainya.
3. Teknik
Sobek Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan
limbah kertas dan kain perca.
4. Teknik
Lipat Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan
limbah kertas. Contoh: origami, anyaman (kertas dilipat-lipat sebelum dianyam),
dan benda kerajinan lainnya.
5. Teknik
Bubur Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan
limbah kertas, yaitu limbah kertas yang dibuat menjadi bubur kertas (bahan
dasar kerajinan).
6. Teknik
Tempel Biasanya digunakan dalam pembuatan benda kerajinan berbahan limbah
organik maupun anorganik yang direkatkan menggunakan lem/bahan perekat.
– Teknik
Tumpuk; Teknik ini menggunakan cara menumpuk atau menyusun.
– Teknik Sambung; Teknik sambung adalah teknik
cara menempel dengan menyambungkan bagian satu suatu bahan kerajinan dengan
ujung lainnya.
– Teknik
Press/Tekan; Teknik press adalah teknik menempel dengan menekankan kedua bagian
bahan kerajinan untuk disatukan. Prakarya
7. Teknik Menjahit Teknik ini merupakan proses
dalam menyatukan bagian- bagian kain/bahan lain yang telah digunting
berdasarkan pola.
8. Teknik
Memotong Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan
limbah organik maupun anorganik.
9. Teknik
Menggergaji Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan yang
biasanya terbuat dari bahan limbah kayu atau besi.
PENGEMASAN PRODUK KERAJINAN
1. Kemasan
Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel. Saat ini kemasan kertas
masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik
dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang
luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang sensitif
terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan Prakarya
2. Kemasan
Kayu Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia. Kayu adalah
bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang
mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu
untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya
hutan penghasil kayu.
3. Kemasan
Plastik Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik. Beberapa
jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester,
nilon, dan vinil film. Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis
akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama
dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan
transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya
rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras.
DESAIN PRODUK ANEKA PRODUK KERAJINAN BAHAN
LIMBAH
Desain produk
kerajinan merupakan salah satu lingkup desain produk yang mengkhususkan diri
dalam pembuatan desain produk kerajinan. Benda/produk hasil desain produk
kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness),
estetika (keindahan), seni (art), adiluhung, berharkat tinggi, khusus, khas,
dan kehalusan rasa sebagai unsur dasar. Sementara dalam pemenuhan fungsinya
lebuh menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik
(fisiologis).
Karena didasari oleh keterampilan dan
kehalusan rasa, maka benda-benda hasil produk kerajinan umumnya sangat
mengeksploitasi dan menonjolkan aspek rupa dan keindahan (estetika). Dalam sejumlah
kasus, ada kecenderungan menggunakan pola (pattern) atau bentuk (form, shape)
yang rumit (complicated), serta mungkin juga mengeksploitasi dan menerapkan
ragam hias (ornamen).
UNSUR ESTETIKA, ERGONOMIS, PRAKTIS DAN
MARKETABLE PRODUK KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Unsur Estetika
adalah unsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan.
Unsur
ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu
bentuk desain mengikuti fungsi. Jadi Unsur ergonomis adalah unsur benda
kerajinan yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaannya. Adapun unsur
ergonomis karya kerajinan yang harus dimiliki, yaitu Keamanan (security),
Kenyamanan (comfortable), Keluwesan (flexibility). Unsur
Praktis merupakan bagian dari Unsur Ergonomis (kenyamanan dan keluwesan). Unsur
praktis dalam desain produk kerajinan menitikberatkan terhadap fungsi
kegunaannya. Misal, apakah produk kerajinan produk tersebut mudah
dipakai/digunakan dan membuat konsumen nyaman atau tidak. Marketable memiliki
arti suatu barang yang cocok dijual di pasaran. Salah satu barang yang dapat
bersifat Marketable adalah produk kerajinan berbahan dasar limbah organik
maupun anorganik. Selain bahan dasar limbah yang digunakan cukup murah dan
mudah ditemukan, bentuk jadi desain produknya pun (yang unik dan bernilai
estetik) akan menjadikan produk kerajinan tersebut bernilai jual tinggi.
Prakarya
Marketable atau tidaknya sebuah produk
tergantung pada 2 elemen dasar yang diwakilkan dalam 2 kata yaitu “WHO (SIAPA)”
and “HOW (BAGAIMANA)”.
• WHO, secara
sederhananya siapa yang akan menjadi target market dari produk kerajinan yang
akan perajin jual. Dengan memahami kebutuhan dari konsumen maka perajin akan
tahu sasaran dari pengguna produknya, dan itu berarti produk tersebut
berpotensi marketable.
• HOW, Terkait dengan cara bagaimana perajin
mengirim produk kerajinannya hingga sampai ke tangan konsumen, dan konsumen
bisa merasakan manfaat dari produk kerajinan tersebut. Ini berarti adalah
bagaimana perajin mampu menciptakan permintaan atas produk kerajinan pada
target.
PELUANG USAHA, PENGEMBANGAN IDE, DAN RISIKO
USAHA PRODUK KERAJINAN
Ada banyak
cara bagi wirausaha kerajinan untuk mengembangkan ide peluang usahanya, di
antaranya adalah memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para
perajin atau karyawannya. Pengembangan ide harus dilakukan secara terus-menerus
agar wirausahawan dapat memenangkan persaingan.
Beberapa
macam ide yang perlu dikembangkan, antara lain sebagai berikut:
– Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang
diminati konsumen.
– Ide dalam
pembuatan produk kerajinan yang dapat memenangkan persaingan.
– Ide dalam
pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk kerajinan.
– Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen
di dalam penggunaan produk kerajinan. Ide dalam pembuatan desain, model, corak,
dan warna produk kerajinan yang disenangi konsumen. Tahap memilih jenis usaha
ini biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai
kebutuhan.
Jika
wirausaha sudah menetapkan jenis usaha kerajinan sesuai dengan yang diinginkan,
tugas yang perlu diperhatikan seorang wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal
berikut.
– Jenis usaha
kerajinan yang sesuai dengan hasrat dan minat.
– Jenis usaha
kerajinan yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan. – Jenis usaha
kerajinan yang mudah mengurus dan mengerjakannya.
– Jenis usaha
kerajinan yang mudah memeliharanya.
– Jenis usaha kerajinan yang produknya
disenangi dan dibutuhkan konsumen.
– Jenis usaha kerajinan yang bahan bakunya
mudah didapat.
– Jenis usaha
kerajinan yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah. Prakarya
Ide Usaha Faktor-faktor yang dapat memunculkan
ide usaha produk kerajinan adalah sebagai berikut:
1.
Faktor Internal Faktor internal ialah faktor
yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara lain: –
pengetahuan yang dimiliki,
– pengalaman dari individu itu
sendiri,
–
pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah, –intuisi yang
merupakan pemikiran yang
muncul dari individu itu sendiri. Prakarya
2.
Faktor Eksternal Faktor eksternal ialah hal-hal
yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi
usaha, antara lain:
–
masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
–
kesulitan yang dihadapi sehari–hari,
–
kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain,
– pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu
yang baru. Untuk merintis suatu usaha produk kerajinan dengan baik,
wirausahawan tentunya harus melihat prospek usaha jangka pendek, menengah, dan
panjang. Selanjutnya, untuk memulai usaha produk kerajinan, wirausahawan harus
mengetahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha,
barulah dia membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana dan prasarana, serta
modal usaha.
Risiko
Usaha
1.Risiko Usaha Internal Risiko
usaha internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan usaha itu sendiri.
Resiko usaha
internal di antaranya seperti berikut:
– Kehilangan
modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen.
– Kehilangan
karyawan/personil yang handal.
– Kehilangan
kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang yang sesuai dengan
kebutuhan dan selera konsumen. – Kehilangan kepercayaan penyuplai yaitu risiko
usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi
pemasok kebutuhan perusahaan. Prakarya
2.Risiko bagi Lingkungan Usaha yang
Bersifat Eksternal Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal
adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan
lingkungan luar usaha itu sendiri. Risiko usaha eksternal di antaranya sebagai
berikut:
– Risiko
pelestarian lingkungan hidup yaitu risiko usaha yang akan dihadapi oleh
wirausahawan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga
lingkungan alam, ekosistem, dan habitatnya.
– Risiko
sosial dan budaya masyarakat, yaitu risiko yang terjadi atas berdirinya sebuah
usaha dan berdampak pada lingkungan sosial dan budaya masyarakat. Prakarya
– Risiko tanggung jawab sosial perusahaan,
yaitu risiko usaha yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan
kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. – Risiko pengelolaan limbah, yaitu
risiko usaha yang timbul sebagai akibat dari limbah industri yang dikeluarkan
dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa.
– Risiko
perekonomian masyarakat dan negara adalah risiko usaha yang terjadi karena
sebuah kesalahan manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan dampak
perubahan perekonomian masyarakat dan negara.
ANALISIS PEMETAAN PELUANG USAHA, KEBERHASILAN
DAN KEGAGALAN USAHA PRODUK KERAJINAN
Menganalisis
peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan
potensi usaha produk kerajinan yang dapat dimanfaatkan. Ancaman dan peluang
selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau
perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha. Pemetaan potensi
usaha produk kerajinan dapat didasarkan pada ciri khas kerajinan dari setiap
daerah.
Analisis SWOT pada usaha produk kerajinan
didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), serta meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis ini didahului oleh proses
identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang
terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat
kepentingan. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai alat penyusun
strategi. Prakarya
Secara rinci ada beberapa langkah yang
perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha produk kerajinan, yaitu
sebagai berikut:
1.
Penetapan Kelayakan Usaha Produk Kerajinan
Menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha produk kerajinan dapat dijual,
berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk kerajinan tersebut
menghasilkan laba.
•
Analisis Kelayakan Teknis Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan, dilihat
dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis
kelayakan teknis, perlu diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya
kerajinan. Prakarya
• Analisis Peluang Pasar Tujuan riset pasar
adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan tentang usaha
kerajinan yang akan dibuka (menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk
kerajinan yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik dan
merencanakan sasaran pelanggan).
• Menentukan Jumlah Pembelian Potensial dalam
Tiap-Tiap Segmen Pasar Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen
potensial dari produk kerajinan baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode
sekarang dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini
adalah dengan memilih agen untuk menguji pasar. Prakarya
• Sumber Informasi Pasar Adalah informasi
untuk mengevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha
produk kerajinan. • Uji Coba Pasar Uji coba pasar memberikan kemungkinan
paluang dalam pemasaran, distribusi, dan pelayanan. • Studi Kelayakan Pasar
Studi kelayakan pasar akan dapat mengurangi risiko kerugian dan kegagalan usaha
produk kerajinan. Prakarya
2.
Analisis Kelayakan Finansial Analisis kelayakan
finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang
diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Ada
dua langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan
finansial, yaitu sebagai berikut: • Penentuan kebutuhan finansial total dengan
dana yang diperlukan untuk operasional. • Penentuan sumber daya finansial yang
tersedia. 3. Analisis Persaingan Analisis persaingan ini sangat penting untuk
pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan.
Analisis
Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha Faktor-faktor pendukung
keberhasilan usaha adalah sebagai berikut:
1. Faktor Manusia Faktor manusia merupakan
faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha. Di sini diperlukan
manusia yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis, dan pantang menyerah.
2. Faktor
Keuangan Faktor keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor
tersebut digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk
kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji
pegawai, promosi, dan biaya distribusi.
3. Faktor Organisasi Dengan adanya faktor
organisasi, sumber daya akan masuk pada suatu pola sehingga orang-orang akan
dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Faktor Perencanaan Perencanaan usaha dapat
digunakan sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh karena itu,
perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak usahanya didirikan.
5.
Faktor Mengatur Usaha Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha, yang
perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah sebagai berikut :
• menyusun
uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya,
• menyusun
struktur organisasi usaha,
•
memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan,
• menetapkan
balas jasa dan insentif,
• membuat
jadwal usaha,
• mengatur
mesin-mesin produksi,
• mengatur
tata laksana usaha,
• menata
barang-barang,
• menata
administrasi usaha,
• mengawasi usaha dan pengendaliannya.
6. Faktor Pemasaran Faktor pemasaran produk
perusahaan dapat ditinjau berikut ini:
• daya serap pasar dan prospeknya,
• kondisi pemasaran dan prospeknya,
• program pemasarannya.
7. Faktor Administrasi Seorang wirausaha
mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap
harinya.
PEMANFAATAN PELUANG SECARA KREATIF DAN
INOVATIF MERANCANG KELAYAKAN DESAIN PRODUK KERAJINAN
Wirausaha kreatif akan memanfaatkan segala
peluang yang ada di lingkungannya dan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya
sendiri dan bahkan orang lain, misalnya: memanfaatkan barang bekas. Inovatif
adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau
jasa ke arah yang lebih produktif. Prakarya
Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha
adalah sebagai berikut:
1. Untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.
2. Untuk
menyesuaikan selera masyarakat.
3. Untuk
menyesuaikan perkembangan teknologi.
4. Untuk
memuaskan konsumen.
5. Untuk
menarik konsumen. Inovasi produk atau jasa yang dilaksanakan seorang wirausaha
atau terarah secara spesifik, jelas, dan memiliki desain yang dapat diterapkan
serta diminati konsumen.
0 comments:
Post a Comment