Sunday, 5 March 2017

Produk Kerajinan dari Bahan Alam



Produk Kerajinan dari Bahan Alam

Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia telah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses yang lebih mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin.
Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang menjadi unggulan daerah. Hal ini karena sumber daya alam setiap daerah berbeda. Beberapa kerajinan bahan alam akan diuraikan secara singkat pada penjelasan berikut. Namun, kerajinan bahan alam ini merupakan contoh saja, kamu dapat mempelajarinya sebagai pengetahuan.

1. Mengenal Kerajinan dari Bahan Alam
a. Tanah Liat
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik. Asal kata keramik adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah yang terbentuk dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran. Dalam pembuatan keramik, tanah liat memiliki sifat plastis sehingga mudah dibentuk. Setelah itu, dapat dibakar dalam tingkat pembakaran suhu 600 oC sampai 1.300 oC sesuai jenis tanah liatnya sehingga tanah liat menjadi keras, padat, dan kedap air.

Indonesia memiliki kerajinan keramik dari berbagai daerah yang berciri khas. Setiap daerah mempunyai keunikan dari bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Indonesia yang kental akan corak budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang, atau Eropa.

1) Bahan Pembuatan Keramik
Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
  • Tanah liat (clay). Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai bahan non plastik).
  • Pasir. Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
  • Feldspar. Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar.

2) Alat Pembuatan Keramik
  • Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.
  • Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.
  • Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja putar.
  • Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.
  • Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.
  • Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
  • Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
  • Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.

       Teknik Pembuatan Keramik
  • Teknik Pijit Tekan. Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
  • Teknik Pilin. Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
  • Teknik slab (lempengan), cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik. Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Lempengan digunakan untuk membuat karya keramik yang berbentuk persegi atau silinder.
  • Teknik putar, teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dll.
  • Teknik cetak, teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll. 

Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.
Hasil karya tanah liat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat terbuka tidak terkena sinar matahari secara langsung. Jika sudah kering, karya dapat dibakar menggunakan tungku keramik, dengan bahan bakar yang bervariasi seperti gas, kayu, minyak tanah atau listrik. Keramik yang dibentuk sudah dapat diberi dekorasi pada saat setengah kering atau saat sudah mengalami pembakaran pertama (bisque).

Dekorasi bertujuan agar keramik tampak lebih indah dan kuat. Keramik dari tanah liat bakaran tinggi, dapat dihias dengan pewarna glasir. Glasir adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk keramik. Jika menggunakan pewarna glasur, keramik harus dibakar secara khusus, yaitu dibakar dua kali, pertama pembakaran bisquit hingga 900 oC, lalu diglasir dan dibakar kembali hingga suhu 1.200-1.300 oC.

b. Serat Alam
Indonesia memiliki sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di seluruh Nusantara. Selama ini hasil hutan nonkayu yang berasal dari tanaman yang dapat diperbaharui, belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal tanaman nonkayu memberikan kontribusi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
atau zat lain yang dapat mengawetkan serat alam.


Bahan-bahan serat alam dapat diolah sehingga menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam, makrame, dan merajut. Namun, ada juga yang menggunakan teknik tempel atau jahit. Untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium benzoat 1) Bahan Serat Alam
  • Eceng Gondok. Tanaman eceng gondok juga bisa di buat berbagai kerajinan tangan karena seratnya yang lumayan cukup kuat jadi bisa dibuat berbagai aneka kerajinan tangan yang pasti eceng gondoknya harus di keringkan dulu agar mudah di bentuk.
  • Daun Pandan. Pandan merupakan tanaman pantai yang dahulu tidak banyak dimanfaatkan.  Namun sekarang ini, banyak perajin yang mulai memanfaatkan pandan untuk diolah menjadi berbagai aneka kerajinan. Pandan termasuk serat alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kerajinan.
  • Sabuk Kelapa. Pohon kelapa merupakan pohon yang semua bagian dari pohonnya mempunyai nilai guna. Dari akar sampai daun pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satu dari bagian pohon kelapa yang dapat dimanfaatkan adalah sabut atau serabut kelapa (kulit buah kelapa). Dari sabut kelapa dapat diperoleh serat dan serbuk sabut kelapa yang dapat diolah menjadi berbagai produk.
  • Pelepah Pisang. Sebagain besar orang menganggap pelepah pisang (kering) adalah sampah yang tidak berguna. Bahkan terkadang oleh orang tua dibakar karena dianggap mengotori kebun. Namun kini pelepah pisang bisa dijadikan karya seni lukisan yang indah dan bernilai ekonomi tinggi. Lagi-lagi tangan-tangan orang kreatif yang menjadikan limbah seperti itu sebagai sebuah berkah.
  • Kulit Jagung. Sebahagian dari kita menganggap pada bahagian jagung yang bernilai tinggi adalah bijinya saja. Namun tanpa kita sadari kulit dari jagung bisa kita manfaatkan sebagai hasil kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi. Kulit jagung dapat kita jadikan kerajinan seperti rangkaian bunga ataupun hiasan yang benilai jual tinggi. Tergantung dari hasil kreatifitas kita masing-masing.
c. Kayu
Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Di antaranya: kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu nangka, kayu kelapa, dan sebagainya. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya.

Kerajinan tangan dari kayu merupakan kerajinan yang memanfaatkan kayu sebagai bahan utama dalam pembuatannya. Proses pembuatan kerajinan kayu memiliki beberapa macam teknik. Diantaranya, Teknik Ukur, Pahat, Bubut, Strol, Tempel atau Sambung. Berikut adalah beberapa contoh gambar hasil kerajinan tangan dari kayu.

Kerajinan kayu atau sering disebut woodcraft bagi masyarakat Indonesia merupakan produk yang sudah lama ditekuni dan menjadi salah satu kekayaan seni kriya yang dikenal hingga ke mancanegara. Daerah-daerah seperti di Kalimantan, Jawa Tengah, Sulawesi, Bali, dan Papua memiliki jenis kerajinan kayu yang berbeda- beda sehingga makin menambah keragaman budaya negeri ini. Kerajinan kayu woodcraft  tersebut ketika ditekuni ternyata bisa menjadi sebuah usaha yang memiliki  prospek menjanjikan, terutama bagi daerah yang selama ini menjadi salah satu tujuan wisata baik domestik maupun mancanegara

Setiap daerah memiliki motif atau corak ukir yang berbeda. Setiap motif mempunyai nilai keindahan dan keunikan serta makna simbolis yang penuh perlambangan dan juga nasihat. Beberapa daerah yang dikenal ukiran atau pahatannya adalah Jepara, Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan, dan masih ada daerah lainnya. Kita perlu mengenal dan melestarikan motif ukir

1) Teknik Pembuatan
Dari teknik pembuatannya, bebrapa langkah pengerjaan pada umumnya, yaitu:
  • Pertama-tama penyiapan bahan baku kayu, umumnya menggunakan mesin  potong kayu dan alat pengering. 
  • Kedua pembentukan dibuat menggunakan gergaji dan alat pahat. 
  • Ketiga pembentukan halus atau pengukiran dengan menggunakan alat pahat. 
  • Keempat penghalusan biasanya menggunakan amplas.  
  • Finishing biasanya dibantu dengan mesin semprot cat dan kuas untuk mewarnai



2) Alat Pembuatan

3) Aneka Produk Kerajinan dari Kayu
Indonesia memiliki kekayaan budaya, begitu juga ragam hias Nusantara. Setiap daerah mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu dengan lainnya. Ragam hias Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang belum dapat disaingi oleh bangsa lain di dunia. 

d. Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dari yang paling sederhana seperti tempat jemuran hingga tikar dan anyaman yang rumit. Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistik hingga kini banyak digunakan di hotel-hotel berbintang, cottages, spa, butik, bank, toko serta interior bangunan modern.
Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik konstruksi tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.

Bahan dan Alat Kerajinan Bambu dan Aneka Kerajinan Bambu
e. Kulit
Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, buaya, dan hewan lainnya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. Proses pembuatan bahan baku kulit cukup sederhana. Kulit hewan potong dicuci bersih terlebih dahulu, direntangkan, lalu dijemur langsung dengan sinar matahari hingga kering. Sesudah kering, kulit digosok untuk menghilangkan bulu dan kotoran dengan menggunakan pisau penyayat. Kemudian kulit dicuci bersih dan dijemur kembali. Setelah itu, kulit baru dapat dipergunakan. Proses pengeringan seperti ini dinamakan proses menyamak kulit mentah yang biasanya dipergunakan untuk pembuatan wayang kulit, kipas, hiasan, aksesori busana tari, dan sebagainya. 

Namun, ada lagi proses kulit yang disamak yang dapat dijadikan benda kerajinan seperti tas, sepatu, dompet. Teknik yang digunakan dalam membuat motif pada kerajinan wayang kulit adalah teknik pahat dan sungging. Namun, dikenal pula teknik lain untuk pembuatan kerajinan kulit seperti teknik rekat, jahit, tekan (press), dan teknik pahat.

f. Logam
Sebagai pengetahuan, kamu perlu mengetahui bahwa bahan buatan yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya, seperti: emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Daerah penghasil kerajinan emas terdapat di Kalimantan Selatan maupun Jawa. Kerajinan perak terdapat di daerah Yogyakarta, Sumatra Barat, dan Bali.

Bahan alam logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesori kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan fungsional lainnya, seperti: gelas, teko, nampan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.
g. Batu
Bumi Indonesia terhampar luas ragam bebatuan yang berkilau dan beraneka warna. Turis mancanegara kagum dengan warna warni bebatuan Indonesia. Daerah Martapura, Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik, Tulungagung menghasilkan batu marmer, Pacitan menghasilkan batu mulia beraneka ragam bentuk dan warna. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesori pelengkap busana, juga sebagai penghias benda, penghias interior dan eksterior. Teknik pengolahan batu warna sebagai produk kerajinan harus digerinda dahulu, kemudian dirangkai. Untuk interior dan eksterior, digunakan teknik pahat dan ukir


0 comments:

Post a Comment